Jumat, 30 Oktober 2009

(Ebook) Pramoedya Ananta Toer - AROK DEDES

Kisah AROK DEDES adalah kisah kudeta pertama dalam sejarah kita. Kudeta unik a la Jawa, penuh rekayasa kelicikan, lempar batu sembunyi tangan, yang punya rencana menjadi orang terhormat, yang tak terlibat malah menjadi korban yang ditumpas habis—habisan.

Mengikuti kisah perebutan kekuasaan dengan kelihaian secanggih seperti itu, tanpa diundang asosiasi pembaca langsung beralih dari peristiwa di abad 13 ke abad 20 di tahun 65—an.

Bagaimana pada tahun 1965 bisa terjadi “peralihan kekuasaan” dari Soekarno ke Soeharto ? Bagaimana orang yang mengkup kekuasaan justru berhasil melempar tuduhan mengkup itu kepada pihak lain, sampai—sampai yang difitnah menjadi korban kesengsaraan yang berkepanjangan—bagaimana orang yang memberi informasi tentang bakal terjadinya kup, malah ditangkap dan dipendam lebih 30 tahun dalam penjara ? Banyak kemiripan kudeta Arok sekitar 1220—an dan kudeta Harto sekitar 1965—an ?

Duapuluh lima tahun yang lalu sebagai tahanan di Buru, Pramoedya merawikan kisah tampilnya Ken Arok sebagai Akuwu Tumapel menggantikan kekuasaan Tunggul Ametung. Pramoedya Ananta Toer tidak sedang menulis essay politik aktual atau sedang mengkaji apa yang terjadi di tahun 1965, tetapi lewat kekuatan kata dan wahana sastra, dia menghadapkan cermin sejarah kepada generasi di era Orde Baru untuk melihat diri sendiri, untuk mengenal situasi di mana kita berada, untuk belajar dan menyimpulkan sendiri apa yang sedang kita alami di masa kini, termasuk merefleksi peristiwa 1965, rekayasa seorang jendral naik ke puncak kekuasaan, kemudian dengan gengnya memakmurkan selapis tipis elit Indonesia dan menyengsarakan rakyat dalam skala besar—besaran.

AROK DEDES


Selasa, 27 Oktober 2009

(Ebook) Jeffry Archer - The Eleventh Commandement (Perintah Kesebelas)

Connor Fitzgerald adalah profesionalnya profesional. Pemegang medali kehormatan. Laki-laki yang setia pada keluarganya. Senjata CIA yang paling berbahaya. Namun selama 28 tahun ia menjalani kehidupan ganda. Dan hanya beberapa hari menjelang masa pensiunnya ia berhadapan dengan lawan yang tangguh. Lawan itu adalah atasannya sendiri. Dan sang atasan hanya punya satu tujuan: melenyapkannya.

Sementara itu, Ameika Serikat berhadapan dengan musuh besar yang seimbang: Presiden Rusia yang baru, yang bertekad menyulut konfrontasi militer antara kedua negara adikuasa. Ketegangan-ketegangan bergulir dari Ruang Oval Gedung Putih hingga persembunyian mewah bos mafia di pinggiran St. Pettersburg.

The Eleventh Commandement


Minggu, 25 Oktober 2009

(Ebook) Pramoedya Ananta Toer - Nyanyi Sunyi Seorang Bisu II

Back Again! Wuih gila, dah mo akhir Oktober postingan belum update. Sori teman2 semua, kemarin abis sibuk jalan-jalan ke Jakarta ma Semarang demi mencari sesuap nasi :-)

Oke, posting kali ini akan diisi oleh bukunya Pram. Kisah ini bukan fiksi. Nyanyi Sunyi Seorang Bisu mengisahkan kehidupan Pram di Pulau Buru ketika ia menjadi tahanan. Karya ini justru terbit pertama kali di Belanda tahun 1988-1989. Kenapa tidak terbit di Indonesia? Resikonya terlalu besar saat itu mengingat rezim Orde Baru masih sangat kuat bercokol. Lagipula, mana ada penerbit dalam negeri yang berani mencetaknya. Memangnya isinya seperti apa ya? Mari kita baca sama-sama.

Nyanyi Sunyi Seorang Bisu II