Seorang penyepuh lukisan dibunuh secara misterius di Istanbul, Turki. Untuk menyelidiki kasus itu, seorang lelaki bernama Hitam, yang merupakan keponakan Eniste Effendi, ditugasi untuk mengungkapnya. Pada akhirnya, penyelidikan Hitam malah membongkar jejak benturan peradaban Timur dan Barat berkaitan dengan kebudayaan, sejarah, dan identitas yang memicu konflik tak berkesudahan pada masa abad 16 (akhir pemerintahan Utsmaniyah).
Tak memulu bercerita soal pembunuhan. Dalam novel ini kita bisa jumpai kisah cinta segitiga antara Hitam, Shekure (anak perempuan Effendi), dan Hasan (adik ipar Shekura) yang pada akhirnya dimenangkan oleh Hitam walaupun berkesan "dipaksakan".
Novel ini merupakan novel ketiga Orhan Pamuk yang ada di blogku setelah Snow dan White Castle. Sangat layak dibaca karena konflik dan intrik novel ini begitu bagus. Yah, ngga heran kalo My Name Is Red diganjar sebuah penghargaan tahun 2006.
My Name Is Red
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar